Back to Blog
logistik, apa itu logistik, perbedaan logistik dan supply chain, aktivitas logistik, kegiatan logistik,

Logistik vs Supply Chain: Apa Bedanya & Kaitan Keduanya?

Jakarta, 21 April 2025

Banyak orang yang mengira logistik dan supply chain itu mirip-mirip saja, padahal kalau dipahami sedikit lebih dalam lagi, kamu akan menemukan kalau keduanya adalah dua hal yang beda banget.

Baik logistik dan supply chain adalah kunci penting dalam manajemen distribusi barang, sehingga jika kamu bisa paham secara jelas keduanya tentu akan membuat operasional bisnis kamu bisa jadi lebih efisien, biaya lebih terkontrol, dan pelanggan pun lebih puas.

Nah, di artikel ini, kita akan bahas lebih dalam kedua hal ini biar kamu nggak bingung lagi. Yuk, simak sampai habis!


Apa Itu Logistik?

Secara sederhana, logistik adalah proses mengatur perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain. Mulai dari perencanaan, penyimpanan, hingga pengiriman barang ke tujuan akhir.

Di Indonesia, aktivitas logistik bisa dibilang sangat krusial mengingat negara kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau.

Kalau logistik nggak dikelola dengan baik, pengiriman barang bisa jadi lambat atau bahkan terhambat.

Makanya, penting banget memahami aspek-aspek utama dalam kegiatan logistik, seperti:

  1. Transportasi: Pengiriman barang melalui darat, laut, dan udara
  2. Pengelolaan inventaris: Mengatur stok supaya nggak kehabisan atau berlebihan
  3. Pergudangan: Menyimpan barang sebelum dikirim
  4. Pengemasan: Melindungi produk supaya aman sampai tujuan
  5. Penanganan material: Memindahkan barang ke tempat yang dibutuhkan
  6. Pemrosesan pesanan: Mengurus pesanan dari awal sampai diterima pelanggan

Baca Juga: Apa Itu Freight Forwarder? Kenali Tugas dan Manfaatnya


Apa Itu Supply Chain?

Kalau logistik fokus pada pengiriman barang, supply chain atau rantai pasok punya cakupan yang lebih luas.

Bayangin kamu punya bisnis jualan kaos. Biar kaos itu sampai ke tangan pelanggan, ada banyak proses yang terjadi di belakang layar. Nah, semua proses itulah yang disebut supply chain.

Jadi, supply chain itu mencakup semua langkah yang diperlukan untuk membuat dan mendistribusikan barang, mulai dari bahan mentah sampai produk jadi yang siap dipakai.

Supply chain melibatkan banyak pihak seperti pemasok, produsen, distributor, retailer, dan konsumen. Di Indonesia, supply chain bisa jadi lebih kompleks karena:

  • Kondisi geografis yang luas dan terdiri dari banyak pulau.
  • Infrastruktur yang belum merata.
  • Biaya logistik yang cukup tinggi.

Makanya, banyak perusahaan mulai mengandalkan teknologi untuk membuat supply chain lebih efisien, seperti sistem pelacakan barang secara real time atau kerja sama dengan lebih banyak penyedia logistik.


Baca Juga: Strategi Efektif untuk Mengurangi Biaya Operasional Bisnis


Apa Perbedaan Logistik dan Supply Chain?

Nah, sekarang kita masuk ke pembahasan utama, Apa sih perbedaan logistik dan supply chain? Banyak orang pakai dua istilah ini secara bergantian, padahal sebenarnya ada perbedaan mendasar antara keduanya.


Apa saja cakupannya?

  • Logistik: Berfokus pada pergerakan, penyimpanan, dan aliran barang dalam satu organisasi.
  • Supply Chain: Lebih luas! Supply chain mencakup semua proses, mulai dari pemasok bahan baku hingga barang sampai ke tangan konsumen.

Apa tujuannya?

  • Logistik: Fokusnya barang sampai tepat waktu dengan biaya yang efisien.
  • Supply Chain: Bukan cuma nganter barang! Supply chain memastikan semua proses dari hulu ke hilir berjalan lancar, supaya bisnis bisa lebih untung dan pelanggan puas.

Apa saja yang termasuk di dalamnya?

  • Logistik: Meliputi transportasi, pergudangan, inventaris, pengemasan, dan distribusi.
  • Supply Chain: Mencakup semua itu, plus perencanaan permintaan, pengadaan, manufaktur, retail, dan layanan pelanggan.

Bagaimana cara kerjanya?

  • Logistik: Lebih ke urusan operasional, seperti pengiriman dan penyimpanan barang.
  • Supply Chain: Lebih ke strategi besar, supaya semua proses bisnis saling terhubung dengan baik.

Untuk memahami perbedaan logistik dan supply chain, coba bayangkan kamu punya bisnis kaos:

  • Logistik: Pastikan stok kaos ada di gudang, dikemas rapi, dan dikirim ke pelanggan.
  • Supply Chain: Dari bahan kain dipilih, diproduksi jadi kaos, masuk gudang, dikirim ke toko, dipasarkan, sampai akhirnya dibeli pelanggan.

Jadi, logistik itu bagian dari supply chain, tapi supply chain itu mencakup semua proses dari awal sampai akhir.


Baca Juga: Reverse Logistics: Arti, Hambatan, Cara Kerja, dan Contohnya


Apa Keterkaitan antara Logistik dan Rantai Pasok?

Logistik dan rantai pasok saling bergantung satu sama lain dalam memastikan kelancaran arus barang, informasi, dan layanan dari produsen hingga ke konsumen akhir.

Logistik berperan dalam pengelolaan transportasi, penyimpanan, distribusi, dan pemrosesan pesanan, yang semuanya merupakan elemen penting dari rantai pasok. Tanpa logistik yang efisien, proses dalam rantai pasok seperti produksi, pengadaan, dan pengiriman dapat terganggu, menyebabkan keterlambatan dan peningkatan biaya operasional.

Sebaliknya, strategi rantai pasok yang terencana dengan baik akan memperkuat kinerja logistik, karena alur kerja menjadi lebih terstruktur dan terkoordinasi.

Kolaborasi erat antara pemasok, produsen, distributor, hingga penyedia logistik memungkinkan integrasi sistem dan pertukaran data secara real-time, sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akurat.

Dengan sinergi ini, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi pemborosan, dan merespons pasar dengan lebih gesit.


Baca Juga: Perbedaan LCL dan FCL pada Pengiriman Menggunakan Kontainer


Apa Dampak Buruk Jika Logistik dan Supply Chain Tidak Dikelola dengan Baik?

Kalau logistik dan Supply Chain nggak dikelola dengan baik, bisnis kamu tentu bisa kena banyak masalah. Misalnya:

  • Pengiriman Telat: Barang nggak sampai tepat waktu bikin pelanggan kecewa dan bisa pindah ke kompetitor.
  • Biaya Membengkak: Tanpa manajemen yang efisien, ongkos pengiriman dan penyimpanan jadi lebih mahal.
  • Stok Nggak Terkontrol: Bisa kehabisan barang yang laris atau kebanyakan stok yang nggak laku.
  • Kualitas Produk Menurun: Barang bisa rusak karena penyimpanan atau pengiriman yang nggak sesuai.
  • Bisnis Jadi Kurang Efisien: Waktu dan tenaga banyak terbuang buat ngurus masalah logistik.

Bagaimana Peran Teknologi dalam Logistik dan Rantai Pasok?

Dengan perkembangan teknologi, sektor logistik dan rantai pasok mengalami transformasi signifikan. Hadirnya kecerdasan buatan (AI) dan sistem pelacakan real-time membantu perusahaan memantau pergerakan barang secara langsung, memprediksi permintaan, dan mengoptimalkan rute pengiriman untuk menekan biaya serta mempercepat waktu distribusi.

Pertumbuhan e-commerce juga memicu perubahan dalam ekspektasi konsumen, terutama dalam hal pengiriman cepat. Akibatnya, logistik last mile menjadi fokus utama, dengan berbagai inovasi seperti pengiriman instan hingga pengiriman berbasis aplikasi.


Baca Juga: Pengiriman Sering Telat? Coba Strategi Last Mile Delivery Ini!


Kelola Logistik Lebih Mudah dengan forwarder.ai

Mengelola pengiriman barang itu bisa dibilang gampang-gampang susah. Kadang barang telat sampai, ongkir mahal, atau prosesnya ribet banget.

Kalau logistiknya nggak rapi, bukan cuma biaya yang membengkak, tapi juga bisa bikin pelanggan kecewa.

Tapi tenang, sekarang ada forwarder.ai yang bikin semuanya lebih gampang! Dengan sistem yang canggih dan layanan fleksibel, kamu bisa atur pengiriman barang dengan lebih cepat, efisien, dan tentunya tanpa ribet.

Jadi, daripada pusing mikirin logistik, serahin aja ke forwarder.ai. Yuk, coba sekarang!

Feeling enlightened? Share this article to more people.
Recent News

PT Digital Freight Forwarder

Your Reliable, Friendly Neighborhood Forwarder
logo_nlc
idEA_trustmark
Copyright © PT Digital Freight Forwarder 2025. All Rights Reserved